REKAM KUNJUNGAN BONA PASOGIT
BORSAK BIMBINAN HUTASOIT
DESA TIPANG, KECAMATAN BAKTIRAJA
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
Hari/Tanggal,
Sabtu 07-08 September 2013
I. Maksud dan Tujuan.
Maksud
dan Tujuan Kunjungan Bona Pasogit Tipang adalah salah satu wujud nyata “Arga do
Bona ni Pinasa di angka na bisuk marroha, ai do tona ni ompunta tu hita angka
pinomparna”. Pesan leluhur kepada generasi adalah tanah leluhur sangat mahal
dan penting serta tak bisa dilupakan generasi cerdas dan bijak (na bisuk
marroha) sebab tanah leluhur ialah asal-usul (haroroan) perjalanan satu entitas
(marga) yang tak bisa dilupakan sepanjang masa. Bila keturunan satu marga tidak
mengetahui tanah leluhur (bona pasogit) nya maka generasi tersebut sering
dinamai “na lilu manang na dalleon” yaitu orang tak tahu asal-usulnya.
Sekaitan
persebaran atau diaspora (parserahan) keturunan Borsak Bimbinan Hutasoit di
berbagai daerah melahirkan aneka penafsiran tentang penyebutan Bona
Pasogit Borsak Bimbinan Hutasoit
terutama para generasi atau keturunan berdomisili di perantauan (parserahan)
sehinga diperlukan penggalian bukti-bukti sejarah otentik tentang Bona Pasogit
Borsak Bimbinan Hutasoit yang bertujuan memberi pengertian serta pemahaman
paripurna tentang Bona Pasogit Borsak Bimbinan Hutasoit kepada seluruh
keturunan Borsak Bimbinan Hutasoit dimana pun berada.
Memastikan
Tipang Bona Pasogit Borsak Bimbinan Hutasoit tentu harus memerlukan bukti,
fakta serta data otentik sehingga diperlukan penelitian serta penggalian
bukti-bukti sejarah melalui inventarisasi situs-situs peninggalan Borsak
Bimbinan Hutasoit yang masih bisa ditemukan di Tanah Tipang, Kecamatan
Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan sebanyak mungkin.
Karena
itu, perlu dibentuk sebuah Tim untuk
menggali, mengobservasi, serta menginventarisasi situs-situs peninggalan Borsak
Bimbinan Hutasoit di Tano Tipang.
Selanjutnya, dilakukan pengujian
akademis melalui Seminar-seminar maupun diskusi-diskusi, baik di tingkat lokal
maupun nasional melibatkan keturunan Borsak Bimbinan Hutasoit, maupun
masyarakat yang mempunyai kaitan dengan Bona Pasogit Borsak Bimbinan
Hutasoit.
Berdasarkan
bukti-bukti sejarah yang telah diuji melalui Seminar-seminar maupun
diskusi-diskusi akan ditulis Sejarah Borsak Bimbinan Hutasoit serta peletakan
Prasasti atau Monumen Bona Pasogit Borsak Bimbinan Hutasoit, sekaligus
Pengukuhan Punguan Borsak Bimbinan Hutasoit, Boru, Bere Seluruh Indonesia
sebagai warisan sejarah bagi generasi-generasi
mendatang.
Mewariskan
sejarah adalah tugas dan tanggung jawab para orang tua terhadap generasi
selanjutnya. Oleh sebab itu, diperlukan kearifan para tetua-tetua, serta
generasi Borsak Bimbinan Hutasoit yang telah meperoleh berkat (pasu-pasu) dari
Tuhan seperti jabatan, harta, ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), dan
kecerdasan memberi peran aktif untuk penulisan Sejarah Bona Pasogit Borsak
Bimbinan Hutasoit serta Rencana Peletakan Prasasti atau Monumen Bona Pasogit
Borsak Bimbinan Hutasoit di Tipang, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang
Hasundutan.
II. Kronologi Kunjungan ke Bona Pasogit
Tipang.
1.
Ketika
peresmian Monumen Borsak Sirumonggur Sihombing Lumbantoruan di Desa Tipang
tanggal 05 Juli 2013, Dewasa Hutasoit (58) yang pada saat itu ikut hadir bertemu
dengan Sontaria Boru Hutasoit (Op. Rio), selanjutnya mempertemukan Dewasa
Hutasoit dengan Drs Eddy Leonard Hutasoit (49) di Desa Tipang. Dan pada saat
pesta peresmian Prasasti Borsak Sirumonggur Sihombing Lumbantoruan juga hadir
Drs Lamhot Hutasoit MM, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Humbang Hasundutan serta beberapa orang dari Marga Hutasoit. Pada
saat pertemuan antara Dewasa Hutasoit dengan Drs Eddy Leonard Hutasoit di
halaman SD Negeri Tipang, Drs Eddy Leonard Hutasoit mengungkapkan kerinduannya
(sihol ni rohana) kepada Dewasa Hutasoit, seandainya Pomparan Borsak Bimbinan
Hutasoit bisa membuat Prasasti atau Monumen
Borsak Bimbinan Hutasoit seperti Monumen Borsak Sirumonggur Sihombing
Lumbantoruan walaupun sederhana. Drs Eddy Leonard Hutasoit mengatakan kepada
Dewasa Hutasoit, sebenarnya sudah banyak dari Marga Hutasoit yang berkunjung ke
Desa Tipang, tapi masih sebatas pribadi-pribadi. Mengatasnamakan punguan masih
Punguan Borsak Bimbinan Hutasoit, Boru, Bere sektor Belawan Sekitarnya yang pernah berkunjung ke Desa
Tipang tanggal 23 Juni 2013 lalu. Padahal, keturunan Borsak Bimbinan Hutasoit
telah tersebar di berbagai kota maupun daerah serta diberkati Tuhan berbagai
prestasi, jabatan, harta kekayaan, tapi masih belum tersentuh atau tergerak
hatinya terhadap Bona Pasogit Borsak Bimbinan Hutasoit di Tipang ini. Karena
itu, kami sangat berkecil hati (maretek roha) dan merindukan (mangapian)
melihat Borsak Sirumonggur Sihombing Lumbantoruan dan Borsak Mangatasi Nababan
yang telah mampu membangun prasasti atau monumen di Desa Tipang. Karena itu,
Bapa Uda (Amang Uda) bagaimana mempersatukan hati dan pikiran (boha do pasada roha dohot pikkiran) untuk
membangun Prasasti atau Monumen Borsak Bimbinan Hutasoit di Bona Pasogit Tipang
ini walau sederhana di masa mendatang, pintanya kepada Dewasa Hutasoit.
Mendengar keluh kesah, curahan hati, serta kerinduan mendalam dilontarkan Drs
Eddy Leonard Hutasoit tentang Bona Pasogit Borsak Bimbinan Hutasoit, Dewasa
Hutasoit menyahutinya dengan penuh antusias sembari berjanji akan membawa keluh
kesah, curhat, serta kerinduan tersebut kepada keturunan Borsak Bimbinan
Hutasoit dimanapun berada, termasuk Punguan Borsak Bimbinan Hutasoit, Boru,
Bere Kota Medan Sekitarnya.
2.
Pasca
pertemuan Drs Eddy Leonard Hutasoit yang memperistrikan Boru Siahaan dengan
Dewasa Hutasoit tanggal 05 Juli 2013, pembicaraan itu selalu terngiang di benak Dewasa Hutasoit. Bahkan Dewasa
Hutasoit selalu terkonsentrasi terhadap Bona Pasogit Tipang hingga mengalami
kurang sehat fisik. Lalu, Dewasa Hutasoit menyampaikan pertemuannya dengan Drs
Eddy Leonard Hutasoit di Tipang kepada Drs Thomson Hutasoit di Jalan Perkutut
Nomor 22 Medan satu minggu kemudian. Setelah itu, Dewasa Hutasoit dan Drs
Thomson Hutasoit mengagendakan pertemuan dengan beberapa orang untuk kunjungan
ke Bona Pasogit Borsak Bimbinan Hutasoit di Tipang.
3.
Hari
Rabu, 21 Agustus 2013 diadakan pertemuan di Griya Riatur Medan untuk merencanakan kunjungan ke Bona
Pasogit Tipang. Pada pertemuan kecil itu disepakati lah hari Sabtu, 07
September 2013 kunjungan ke Tipang. Hadir pada pertemuan itu, antara lain;
Dewasa Hutasoit, Drs Thomson Hutasoit, Lamhot P Hutasoit, dan Kasdim Hutasoit.
4.
Pukul
13.00 WIB hari Sabtu, 07 September 2013 kunjungan ke Bona Pasogit Borsak Bimbinan
Hutasoit di Tipang berangkat lima orang dari Medan, antara lain; Dewasa
Hutasoit, Drs Thomson Hutasoit, Lamhot P Hutasoit, Kasdim Hutasoit, Esniur
Hutasoit, dan tiba pukul 19.00 WIB di rumah Drs Eddy Leonard Hutasoit/Br
Siahaan di Desa Tipang, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan.
5.
Di
rumah Drs Eddy Leonard Hutasoit/Br Siahaan, telah berkumpul para orang tua
keturunan Borsak Bimbinan Hutasoit yang tinggal di Tipang menunggu kedatangan
keturunan Borsak Bimbinan Hutasoit dari Medan dan Sektor Belawan, diantaranya;
Drs Eddy Leonard Hutasoit/Br Siahaan (A. Dian) pomparan Datu Naualu, Op. Boy
Hutasoit pomparan Op. Sindar Mataniari, Op. Sinta Hutasoit/Br Nababan pomparan
Datu Naualu, Amani Anju Hutasoit/Br Purba pomparan Guru Sohatahutan, Sontaria
Br Hutasoit (Op Rio) boru pomparan Datu Naualu, Amani Gustina Manalu/Br
Hutasoit, Boru pomparan Guru Sohatahutan, Ama Darsono Simamora/Br Hutasoit,
Boru Datu Naualu dan lain-lain.
6.
Pukul
20.00 WIB hari Sabtu, 07 September 2013 jamuan makan (marsipanganon) malam
telah disiapkan Dongan Tubu dan Boru yang tinggal di Desa Tipang. Setelah
selesai makan malam, dilanjutkan pembicaraan rencana turun ke lokasi
situs-situs peninggalan Borsak Bimbinan Hutasoit besok hari pukul 08.00-10.00
WIB hari Minggu, 08 September 2013.
7.
Pukul
21.00-24.00 WIB hari Sabtu, 07 September 2013, seusai makan malam diadakan
pembicaraan atau sharing tukar
informasi tentang Bona Pasogit Borsak Bimbinan Hutasoit. Ompu Boy Hutasoit (71)
generasi ke 16 dari Pomparan Op. Sindar Mataniari, menuturkan para tetua
(Ompung, Amongna dohot Natua-tua Pomparan Borsak Bimbinan Hutasoit)
menerangkan, bahwa “Tano Tipang adalah Bona Pasogit Borsak Bimbinan Hutasoit”.
Tano Tipang didiami 7 (tujuh) marga keturunan Raja Somba yakni; Toga Simamora:
Purba, Manalu, Bebata Raja, dan Toga Sihombing: Borsak Jungjungan Silaban,
Borsak Sirumonggur Sihombing Lumbantoruan, Borsak Mangatasi Nababan, Borsak
Bimbinan Hutasoit. Dan hingga saat ini, ketujuh marga inilah unsur utama
menentukan adat di Tano Tipang. Hal ini tidak bisa dilupakan seluruh keturunan
Borsak Bimbinan Hutasoit sepanjang masa, sebab hal itu adalah tona para leluhur
kita, tegas Op. Boy Hutasoit mengutip pesan leluhur. Di usia ujur ini, saya
selalu berdoa kepada Tuhan kiranya diberi kesempatan melihat Prasasti atau
Monumen Borsak Bimbinan Hutasoit di Tipang ini. Dan bila hal itu bisa terwujud,
ketika saya menutup mata meninggalkan dunia ini saya sudah senang, ujar Op. Boy
Hutasoit penuh harap. Oleh karena itu, kedatangan Pomparan Borsak Bimbinan
Hutasoit di Tano Tipang seperti kedatangan Pomparan Borsak Bimbinan Hutasoit
dari Medan hari ini merupakan kebahagiaan serta memberi semangat baru bagi kami
di Bona Pasogit kita ini. Bila keturunan (pomparan) Borsak Bimbinan Hutasoit
silih berganti datang dari seluruh penjuru (parserahan) kami yakin Peletakan
Prasasti atau Monumen Bona Pasogit Borsak Bimbinan Hutasoit di Tipang akan
segera terwujud, tegas Op. Boy Hutasoit. Kemudian, Drs Eddy Leonard Hutasoit
mempertanyakan kepada seluruh Pomparan Borsak Bimbinan Hutasoit yang ada di
Tipang, apakah kita telah siap menerima kedatangan Pomparan Borsak Bimbinan
Hutasoit dari berbagai daerah dengan jumlah semakin besar berkunjung ke Tipang
ini ? Dan dijawab seluruh Pomparan Borsak Bimbinan Hutasoit yang hadir, “kami
sudah siap (nunga rade hami) menerima dan menyambut kedatangan keturunan Borsak
Bimbinan Hutasoit darimana pun datang berkunjung ke Bona Pasogit Tipang”, sahut
Pomparan Borsak Bimbinan Hutasoit sambil tepuk tangan.
8.
Pukul
08.00-10.00 WIB hari Minggu, 08 September 2013, lokasi pertama yang dikunjungi
adalah melihat tempat Batu Pauseang dari Si Raja Lontung di Lumban Toguan yang
dinamai Batu Sinur atau Batu Siungkap-ungkapon. Lalu, ke Rumah Parsaktian (Ruma
Bolon) yang menurut penuturan Drs Eddy Leonard Hutasoit Rumah Bolon itu dulunya
rumah Op.Tualan (generasi ke 13) dari Borsak Bimbinan Hutasoit. Selanjutnya,
mata air (mual) yang dinamai Aek ni Umban di tikungan ke arah menuju Prasasti
atau Monumen Borsak Sirumonggur Sihombing Lumbantoruan, selanjutnya ke lokasi
Batu Sibagure di sisi sebelah barat
(dolok) Monumen Borsak Sirumonggur Sihombing Lumbantoruan, turun ke mata air
(mual) Sitingkos Ari, dan kemudian ke Sumur (Homban) Hutasoit di belakang
Gereja HKBP Tipang. Kembali ke rumah Drs Eddy Leonard Hutasoit sekitar pukul
11.00 WIB.
9.
Pukul
09.45 WIB hari Minggu, 08 September 2013 di Sumur (Homban) Hutasoit, Pengurus
Punguan Borsak Bimbinan Hutasoit, Boru, Bere Sektor Belawan Sekitarnya
menyerahkan sekeping prasasti pertanda telah pernah datang ke Tipang sebelumnya. Prasasti pertanda itu diserahkan
Ketua Punguan Borsak Bimbinan Hutasoit, Boru, Bere Sektor Belawan Sekitarnya Kasdim
Hutasoit, didampingi Esneur Hutasoit yang diterima oleh Drs Eddy Leonard
Hutasoit mewakili keturunan Borsak Bimbinan Hutasoit tinggal di Tipang.
10. Pukul 12.00 WIB hari Minggu, 08
September 2013 makan (marsipanganon) siang. Setelah selesai makan siang, Drs
Eddy Leonard Hutasoit/Br Siahaan memberi data-data berupa catatan, rancangan
program kerja sederhana sebagai bahan masukan, serta berbagai dokumentasi dalam
copy flash disk kepada Drs Thomson
Hutasoit untuk bahan rencana program selanjutnya.
11. Pukul 14.00 WIB hari Minggu, 08
September 2013 rombongan bertolak dari Desa Tipang menuju Kota Medan, dan tiba
di Medan sekitar pukul 02.00 WIB hari Senin, 09 September 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.